Welcome to my blog, enjoy reading.

Jumat, 12 November 2010

Gunung Semeru Semburkan Awan Panas



Gunung Semeru menunjukkan aktifitasnya dengan menyemburkan awan panas. Dan luncuran awan panas tersebut terjadi pada pukul 06:15 wib dengan jangkauan luncuran sepanjang 4 km dari Mahameru atau puncak Semeru, hal ini di ungkapkan oleh Suparno kepala pos Pantau Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur.

“Jarak luncuran awan panas masih jauh dari pemukiman warga karena jarak pemukiman warga dengan puncak Semeru sekitar 11 kilometer, sehingga masih aman,” kata Suparno

Penyebab keluarnya awan panas Semeru ialah pertumbuhan kubah lava dengan panjang 500 meter dari Mahameru yang menyebabkan lidah lava longsor.

“Lidah lava yang berada di titik sekitar 100 meter dari puncak kawah Semeru longsor sepanjang 4.000 meter atau 4 kilometer, hingga menyebabkan terjadinya guguran awan panas,”

Awal kejadian ialah empat bulan lalu, yakni kemunculan lava pijar di kawah Semeru kemudian berevolusi menjadi lidah lava.

“Guguran awan panas dari lidah lava yang longsor sepanjang 4 kilometer baru terjadi pada hari ini, sehingga PPGA meningkatkan pemantauan terhadap aktivitas Semeru,”

Karena hal itulah PPGA Semeru kemudian berinisiatif untuk melaporkan fenomena terjadi guguran awan panas kepada Satlak PBPB Lumajang dan pihak ESDM Surabaya.

“Kami sudah melaporkan kepada sejumlah pihak yang berkompeten, terkait dengan terjadinya guguran awan panas Gunung Semeru, hari ini,” ucapnya menegaskan.

Data di PPGA Semeru yang berada di Gunung Sawur yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang mencatat, gempa tremor sebanyak 35 kali, gempa tektonik jauh sebanyak satu kali, gempa embusan sebanyak 24 kali, dan gempa guguran sebanyak empat kali.

Secara terpisah, Sekretaris Satlak PBP Lumajang Rochani, membenarkan terjadinya guguran awan panas di gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu. “Kami sudah mendapat informasi dari PPGA Semeru di Gunung Sawur, sehingga informasi itu sudah kami sampaikan kepada aparat desa yang terdekat di lereng Semeru,” ucap Rochani.

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lumajang itu, pemukiman yang terdekat adalah Desa Rowobaung, Kecamatan Pronojiwo, jaraknya sekitar 11 kilometer dari Mahameru. “Alhamdulillah, guguran awan panas itu masih aman dan tidak menghambat aktivitas warga Lumajang karena masih jauh dari pemukiman penduduk,” tuturnya.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Semeru, namun warga Lumajang tidak perlu panik karena guguran awan panas masih jauh dari pemukiman.

2 komentar:

adit mengatakan...

bnyak amat yg mletus gungungx

doremi mengatakan...

iya nih...gunung gunung di negr kita mulai aktif semua

Posting Komentar

hei